Pendahuluan
Pernahkah anda mendengar motor yang bersuara mendesing seperti suara mesin jet?
Suara “ngiiiiiiiiiiiing” itu berasal dari suara motor Mio, Nouvo, Spin, Skywave, Vario atau Vespa dan terkadang juga beberapa jenis motor lainnya. Suara serupa mesin jet itu tidak seperti suara aslinya. Dari mana Asal suara itu?
Motor bersuara mesin jet tentu
hasil tambahan atau ubahan dari aslinya, ya, tentu dimodifikasi dari
orisinalnya. Modifikasi itu berupa penambahan sedikit komponen pada
mekanisme dan desain aslinya sehingga menjadikan suara mesin tadi
menjadi tidak seperti suara aslinya.
Lebih tepatnya, suara unik itu berasal dari
gasingan kipas yang berfungsi utama untuk memberikan pendinginan udara
pada jenis mesin pada motor matik atau motor skuter (scooter).
kenapa harus matic?

Motor
automatic ataupun scooter umumnya memiliki desain bodi yang tertutup,
serta desain posisi mesin yang biasa terletak dibelakang, berbeda dari
motor bebek (underbone) dan juga motor sport-turing yang desain bodi
lebih terbuka, dan letak mesin di bagian depan. Pendinginan yang tidak
maksimal pada motor berbodi tertutup dikarenakan angin tidak dapat
berhembus langsung mendinginkan mesin yang tersembunyi didalam bodi
motor, untuk itu, system pendinginan pada kendaraan bermotor jenis
automatic dan scooter dilengkapi sedikitnya dengan kipas pendingin
(sebagai ilustrasi bisa melihat gambar 1).
Perangkat pendinginan mesin inilah yang
dimodifikasi agar menghasilkan suara mendesing menyerupai suara mesin
jet. Tentunya ubahan sederhana ini membuat suara motor menjadi unik dan
lain dari motor standarnya, lalu, bagaimana cara suara gasingan kipas
tersebut bisa serupa gasingan suara mesin jet?
Mekanisme pendinginan mesin umumnya berupa sebuah moncong intake sebagai ventilasi masuknya udara, terdapat tak jauh bahkan menyatu pada bagian samping mesin.
Dibalik moncong intake terdapat kipas yang
terhubung langsung dengan poros mekanisme putaran mesin. Kipas ini
bekerja menghasilkan daya hisap udara dan memampatkan tekanan udara yang
terhisap untuk dihembuskan udara kearah mesin langsung pada bagian
kepala dan dinding silinder, lalu keluar melalui lubang ventilasi disisi
samping lainnya.
Tekanan udara padat inilah yang bisa membuat
turbulensi udara didalamnya menjadi bersuara mendesing, yaitu dengan
penambahan selembar plat tipis namun cukup kuat pada sisi kipas
pendinginan mesin. Logikanya seperti suara tiupan angin dari mulut kita
tepat disisi selembar kertas yang tentunya akan menghasilkan bunyi
serupa.
Untuk membuatnya, kita bisa memodifikasi dengan
berbagai pilihan, yaitu dengan bantuan jasa seorang mekanik bengkel
untuk membuatkannya, membelinya, atau membuatnya sendiri.
Seingatku, dulu ada beberapa komponen
aftermarket yang beragam bentuk dan medianya dipasaran untuk
menghasilkan suara mendesing. Ada yang berupa plat siwingan yang
harganya kira kira tak lebih dari seharga 1 liter bensin, tapi alat ini
sama sekali tidak mampu menghasilkan suara yang ideal dan tepat.
Ada yang berupa komponen kipas yang sudah dalam
bentuk ubahan yang tinggal dipasang, namun untuk pemasangannya cukup
beresiko yang cukup fatal bila terdapat kesalahan atau ketidaksempurnaan
pada pemasangannya, dan harganya yang hampir 10 liter bensin tidak
sebanding dengan resiko pemakaiannya.
Ada pula yang berupa media elektronis yang
menghasilkan suara berkualitas. Media tersebut terhubung dengan
kelistrikan motor sehingga sama sekali tidak mengganggu kinerja kipas
pendinginan, tapi mengingat harus terhubungnya media ini dengan sistem
kelistrikan menjadikannya sebagai pertimbangan yang harus diperhatikan,
belum lagi ruang yang dibutuhkan untuk penempatan media tersebut,
harganyapun bisa mencapai 20 hingga 30 liter bensin, waah.
Atau dengan meminta bantuan mekanik bengkel
maupun jasa modifikator untuk membantu membuatnya, ongkosnyapun cukup
terjangkau, kira kira seharga 2 hingga 3 liter bensin, namun yang perlu
diingat adalah kualitas bahan yang digunakan dan kualitas pengerjaannya.
Bagaimana kalau kita membuatnya saja? Resiko
tentu ada, selain cape dan memakan waktu, juga tentu membutuhkan kehati
hatian dalam membuatnya. Ongkosnya bisa bervariatif tergantung
ketersediaan material yang digunakan, dengan sedikit kreatifitas dan
kerja keras, hasilnya bisa cukup memuaskan koq… kita coba yuk !
Ayo kita coba.
Siapkan plat yang ideal, kira kira setebal 2-3
milimeter, plat tersebut juga harus cukup mudah untuk dipotong,
dilubangi dan dibentuk serta cukup kuat untuk menahan tekanan angin dari
kipas pendinginan mesin. Sebagai catatan, sebaiknya tidak menggunakan
bekas plat nomor polisi ataupun seng, karena plat tersebut kurang kuat
dan mudah diserang karat. Salah satu plat yang ideal digunakan adalah
plat aluminium.
(sebagai ilustrasi bisa melihat gambar 2)

Kedua, siapkan peralatan yang diperlukan,
peralatan ini bisa menyesuaikan kebutuhan dalam pembuatan “suara jet”
ini, yaitu peralatan obeng dan kunci pas untuk membuka cover cooling
fan, gergaji besi untuk memotong plat, gerinda untuk merapihkan atau
menghaluskan bekas potongan pada plat, bor untuk membuat lubang baut.
Jangan lupa siapkan perlengkapan kerja berupa sarung tangan dan
perlengkapan keamanan lainnya bila diperlukan. (sebagai ilustrasi bisa
melihat gambar 3)

Ketiga, siapkan dan buat plat berbentuk serupa
huruf ‘T” ukurannya bisa menyesuaikan kebutuhan (sebagai contoh bisa
melihat acuan gambar 4)

Bentuk plat mengikuti lekukan lingkar kipas,
usahakan celah antara plat dengan kipas cukup dekat tapi tidak
membuatnya saling bersinggungan (sebagai contoh bisa melihat acuan
gambar).
Atur celah untuk menghasilkan suara yang paling
ideal sambil menyalakan mesin dan mendengar suara yang dihasilkan,
umumnya suara baru dihasilkan pada putara mesin diatas putaran langsam
(kira kira baru berbunyi diatas 1000 atau 1500 rpm. Pasang dengan kuat
untuk menghindari plat bergeser dari tempatnya. Penting untuk memastikan
letak plat yang dipasang agar tidak bergeser dari tempatnya untuk
menghindari resiko yang tidak diharapkan. (sebagai ilustrasi bisa
melihat gambar 5)

Bagaimana Hasilnya?
Suara yang ideal biasanya dapat terdengar dari
jarak 50 meter atau lebih, bahkan, dengan celah yang tepat, suara
gasingan yang ideal bisa terdengar jelas dari jarak sedikitnya 150
meter. Tentunya perlu diingat, suara yang dihasilkan harus disesuaikan
agar tidak mengganggu konsentrasi dan pendengaran anda sendiri maupun
pengendara lain. Logikanya, makin kecil celah antara plat dan kipas,
makin besar desingan turbulensi yang dihasilkan, atau, semakin padat
putaran angin dari kipas, makin besar pula desingan turbulensi yang
dihasilkan. Usahakan suara yang dihasilkan tidak terlalu bising hingga
dapat mengusik maupun membahayakan diri anda dan juga diri pengendara
lainnya.
(sebagai ilustrasi bisa melihat gambar 6)

Kepuasan yang didapat dari modifikasi suara jet
ini terasa terutama bila dapat anda lakukan sendiri, tentu merupakan
kepuasan yang tak dapat tergantikan dengan modifikasi lainnnya, apalagi
bila dibandingkan dengan suara standar dari motor serupa yang sejenis.
Disatu sisi, anda dapat bermain main dengan suara
jet yang dihasilkan, sebagaimana suara mesin jet pesawat terbang,
cobalah berkendara dengan ‘smooth‘
menghasilkan suara jet yang berirama halus dan simultan, keuntungannya,
selain lebih hemat penggunaan bbm, sekaligus melatih anda menjadi ‘smooth rider‘.